Langsung ke konten utama

Unggulan

Takut Resiko adalah Penghambat Senyap Potensi

Takut mengambil risiko adalah salah satu penghambat paling senyap, namun paling destruktif, dalam perjalanan hidup banyak orang. Ia tidak berisik, tidak dramatis, tetapi perlahan menggerogoti peluang, kepercayaan diri, dan potensi terbaik seseorang. Ironisnya, ketakutan ini sering kali disalahartikan sebagai kehati-hatian, padahal keduanya berada di spektrum yang sangat berbeda. 7 cara hadapi resiko ‎Penelitian dari University of Chicago menunjukkan fakta yang cukup mencengangkan: sekitar 85 persen keputusan penting dalam hidup ditunda bukan karena kurangnya kemampuan, bukan pula karena minimnya peluang, melainkan semata-mata karena rasa takut. Ketakutan akan gagal, takut salah langkah, takut dinilai, atau takut menyesal. Penundaan ini bukan tanpa konsekuensi. Saat seseorang menunda, kompetitor melaju. Saat seseorang ragu, kesempatan berpindah tangan. Dan saat seseorang terlalu lama berpikir, ide brilian sering kali hanya berakhir sebagai monolog sunyi di kepala. ‎ Rasa takut terhada...

Menulis untuk Mengembangkan Promosi UMKM

Apakah Anda pernah merasa promosi usaha di media sosial atau marketplace seperti “tidak nyambung” dengan calon pelanggan? Bisa jadi bukan karena produknya kurang menarik, tetapi karena pesannya tidak tersampaikan dengan baik. Dalam pengalaman banyak pelaku UMKM, kemampuan menulis yang jelas, persuasif, dan emosional sering kali menjadi titik balik dalam pemasaran.

Menulis dengan teknik nlp
Tujuan menulis dengan baik

Dalam konteks Neuro-Linguistic Programming (NLP), cara kita menyusun kalimat, memilih kata, dan membingkai cerita sangat berpengaruh terhadap respons audiens. Kalimat bisa menggerakkan tindakan, membangun kepercayaan, atau justru sebaliknya—mengabaikan. Di sinilah pentingnya belajar menulis dengan baik.

Menulis bukan sekadar bisa merangkai kata, tetapi bisa menyampaikan pengalaman dan manfaat dari produk secara efektif.

Menulis Bukan Sekadar Kata, Tapi Menggerakkan Pikiran

Dalam NLP, setiap tulisan yang baik setidaknya memuat tiga komponen utama representational system yaitu:

  1. visual
  2. auditori
  3. kinestetik

bahasa yang membingkai persepsi, dan call to action (ajakan bertindak). Ketika menulis untuk promosi UMKM, Perlu menyentuh emosi sekaligus logika calon pembeli. Misalnya:

Daripada menulis:

“Tas ini dibuat dari bahan berkualitas tinggi.”

Coba ubah menjadi:

“Bayangkan Anda membawa tas ini ke kantor: tampil profesional, ringan di pundak, dan desainnya membuat kolega melirik.”

Tulisan kedua memicu visualisasi (bayangkan), emosi (tampil profesional), dan kinestetik (ringan di pundak). Ini adalah teknik NLP yang memengaruhi cara otak membaca pesan.

Contoh lainnya, dalam deskripsi produk, hindari hanya menyebut fitur. Fokuslah pada manfaat yang dirasakan pembeli. Alih-alih:

“Mengandung bahan alami 100%”

Lebih berdampak jika ditulis:

“Kulit Anda terasa segar alami tanpa rasa lengket, bahkan setelah seharian beraktivitas.”

Cara ini mengubah tulisan dari sekadar informatif menjadi transformatif. Inilah keahlian menulis yang akan membuat promosi UMKM Anda menonjol 

menulis bukan sekadar menyampaikan, tapi menggerakkan pikiran.

Tulisan yang Konsisten  Membuat Brand yang Dikenal

Menulis untuk promosi UMKM bukan kemampuan instan, tetapi bisa dilatih secara bertahap. Mulailah dengan menulis satu caption per hari, lalu evaluasi: 

  1. Apakah kalimat pembuka menarik perhatian? 
  2. Apakah kata-kata yang digunakan menyentuh kebutuhan audiens? 
  3. Apakah di akhir ada ajakan yang jelas?

Cobalah gunakan kerangka sederhana dari NLP untuk tiap tulisan promosi:

1. Pancing perhatian (Visualisasi atau pertanyaan):

“Pernah kesulitan cari baju nyaman untuk kerja dari rumah?”

2. Bangun koneksi (cerita singkat atau masalah umum):

“Kami pun mengalaminya, sampai akhirnya merancang koleksi loungewear ini.”

3. Berikan solusi (fitur + manfaat):

“Kain rayon lembut, adem, dan jatuhnya elegan bikin betah duduk lama tapi tetap stylish di Zoom.”

4. Ajak bertindak:

“Yuk, coba sekarang dan rasakan bedanya. Klik link di bio.”

Menulis seperti ini secara konsisten akan memperkuat identitas merek sehingga mempermudah dalam melakukan strategi ekspansi pasar. Audiens akan mengenal gaya bicara brand, dan kepercayaan pun tumbuh secara alami.

Ingatlah bahwa menulis yang baik bukan tentang bakat, melainkan tentang latihan dan kesadaran memilih kata. Bagi UMKM, menulis adalah keterampilan strategis. Dengan pendekatan NLP. 

Anda bukan hanya menulis untuk menjual, tetapi membentuk pengalaman pelanggan bahkan sebelum mereka membeli.

Komentar

  1. Itulah mengapa kadang merasa sayang jika website dan sosial media UMKM tidak dioptimalkan kontennya termasuk tulisan/captionnya untuk menunjang penjualan. Padahal penting kan...

    BalasHapus
  2. Setuju, saya kebetulan digital marketing. Dengan menulis, kita menyebarkan virus (promosi yg tak terlihat mata) namun bisa dirasakan eksistensinya.
    Salam kenal mba :)

    BalasHapus
  3. Setuju sih, memang menulis untuk CTA itu penting dan perlu terus dilatih. Terima kasih atas sharingnya kak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer