Unggulan

Manfaat SNI Untuk Pelaku UMKM

Penerapan standar usaha dalam lean startup UMKM dapat menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai tambah pada produk. Melalui kegiatan ini, diharapkan pelaku usaha dapat memahami manfaat serta prosedur penerapan SNI, baik yang bersifat wajib maupun sukarela, sehingga mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi instrumen penting dalam menjamin mutu, keamanan, dan daya saing suatu produk atau jasa. Pemahaman yang baik tentang standar tidak hanya membantu pelaku industri memenuhi regulasi, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Proses SNI
Proses produksi berstandart

Pengertian dan Fungsi Standart Usaha

Standar merupakan ukuran atau patokan yang digunakan untuk menilai kualitas suatu produk atau jasa. Dalam konteks industri dan perdagangan, standar berfungsi sebagai alat yang menyatukan persepsi antara produsen dan konsumen. Produsen menggunakan standar sebagai pedoman dalam proses produksi agar hasil yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, sementara konsumen menjadikan standar sebagai acuan dalam menilai mutu dan keamanan produk yang akan dibeli.

Fungsi utama standar adalah sebagai jembatan antara kepentingan pelaku usaha dan kebutuhan konsumen. Dengan adanya standar, produsen dapat memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memenuhi ekspektasi pasar, baik dari sisi kualitas, keamanan, maupun konsistensi. Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Jenis jenis Standart Nasional Indonesia ( SNI)

Lebih jauh, penerapan standar bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk, baik di pasar domestik maupun internasional. Produk yang memenuhi standar cenderung lebih dipercaya, mudah dipasarkan, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan standar menjadi langkah strategis dalam pengembangan usaha yang berkelanjutan.

Berikut adalah jenis-jenis Standar Nasional Indonesia (SNI) beserta penjelasannya dalam bentuk poin:

1. SNI Produk

Standar ini mengatur spesifikasi teknis dan kualitas suatu barang atau produk. Tujuannya adalah memastikan produk aman, layak pakai, dan sesuai kebutuhan konsumen. Contohnya: SNI pada helm, kabel listrik, atau air minum dalam kemasan.

2. SNI Jasa

Mengatur standar pelayanan atau proses jasa agar sesuai dengan mutu yang ditetapkan. Standar ini memastikan layanan yang diberikan memenuhi kepuasan pelanggan. Contoh: standar pelayanan di rumah sakit atau lembaga pendidikan.

3. SNI Personel

Berfungsi untuk mengukur kompetensi atau kualifikasi tenaga kerja sesuai bidang tertentu. Ini penting untuk menjamin tenaga kerja memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai standar industri.

4. SNI Proses Produksi

Mengatur prosedur dan tahapan produksi untuk menjamin kualitas hasil akhir. Standar ini membantu produsen menjaga konsistensi mutu produk dari hulu ke hilir.

5. SNI untuk Ekspor

Diterapkan agar produk memenuhi persyaratan internasional dan dapat diterima di pasar global. Standar ini menjadi kunci bagi pelaku usaha yang ingin menembus pasar ekspor dengan produk berkualitas dan berdaya saing.

Penerapan SNI

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Standar wajib 
  2. Standar sukarela

Standar wajib diberlakukan untuk produk atau sektor tertentu yang menyangkut keselamatan, kesehatan, dan keamanan masyarakat. Contohnya adalah air minum dalam kemasan dan bahan bangunan, yang harus memenuhi standar karena berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan keselamatan pengguna.

Standar sukarela diterapkan pada sektor lainnya yang tidak memiliki risiko tinggi, termasuk sebagian besar produk UMKM. Meskipun tidak diwajibkan oleh pemerintah, penerapan standar sukarela tetap memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan membangun kepercayaan konsumen.

Dengan memahami jenis-jenis penerapan standar ini, pelaku usaha dapat menentukan langkah strategis dalam mengembangkan usahanya, baik untuk memenuhi kewajiban hukum maupun untuk meningkatkan daya saing produk secara sukarela.

Manfaat SNI untuk UMKM

Berikut adalah poin-poin tentang SNI dan UMKM beserta keterangannya:

1. Meningkatkan Kualitas dan Mutu Produk

Dengan mengikuti standar SNI, UMKM dapat menghasilkan produk yang lebih konsisten, aman, dan memenuhi kebutuhan pasar, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen.

2. Menekan Biaya Produksi

Penerapan standar membantu pelaku usaha mengatur proses produksi secara efisien, mengurangi limbah, dan mengoptimalkan penggunaan bahan baku.

3. Meningkatkan Keuntungan

Produk yang berkualitas lebih mudah diterima pasar, memiliki nilai jual lebih tinggi, dan dapat membuka peluang kemitraan serta ekspor.

4. Meningkatkan Daya Saing

Produk UMKM yang ber-SNI mampu bersaing dengan produk-produk pabrikan, baik di pasar lokal maupun global.

5. Mendapatkan Fasilitas Pemerintah

UMKM dengan risiko usaha rendah dapat memperoleh SNI secara gratis melalui program pembinaan, tanpa batasan kuota produk.

6. Akses ke Pasar yang Lebih Luas

Produk ber-SNI lebih mudah masuk ke ritel modern, marketplace, dan pasar ekspor karena sudah memenuhi persyaratan mutu dan regulasi.

Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas produk UMKM melalui kebijakan yang mendukung penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Salah satu dasar hukum yang memperkuat langkah ini adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2024. Aturan ini memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi SNI secara lebih mudah dan terjangkau.

Salah satu fasilitas utama yang diberikan adalah SNI gratis bagi UMKM dengan kategori usaha berisiko rendah. Artinya, pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mengikuti proses sertifikasi, selama jenis usahanya tidak termasuk dalam sektor yang membahayakan keselamatan, kesehatan, atau lingkungan.

Tidak ada batasan atau kuota dalam pengajuan SNI untuk satu produk. Hal ini memungkinkan UMKM lebih leluasa mengembangkan produknya tanpa dibatasi jumlah permohonan. Pemerintah juga menyediakan program SNI Bina UMK, yaitu program pembinaan dan pendampingan teknis yang ditujukan khusus bagi UMKM agar mampu memenuhi standar secara bertahap dan berkelanjutan.

Melalui fasilitas ini, diharapkan UMKM dapat lebih percaya diri dalam bersaing di pasar, meningkatkan mutu produk, dan memperluas jangkauan usahanya baik secara nasional maupun internasional.

Komitmen dan Tindak Lanjut  Semua Pihak

Komitmen pelaku usaha terhadap penerapan SNI tidak berhenti pada sertifikasi, tetapi berlanjut pada perbaikan kualitas secara berkelanjutan. Upaya ini mencakup evaluasi rutin terhadap proses produksi, peningkatan kapasitas SDM, dan penyesuaian terhadap standar terbaru yang ditetapkan.

Pemerintah, melalui lembaga seperti Badan Standardisasi Nasional (BSN), berperan aktif dalam mendampingi UMKM melalui pelatihan, bimbingan teknis, serta fasilitasi sertifikasi. Pendampingan ini membantu UMKM memahami penerapan standar secara praktis dan menyesuaikan dengan kemampuan mereka.

Dengan kolaborasi antara pelaku usaha dan lembaga terkait, diharapkan UMKM tidak hanya mampu memenuhi standar, tetapi juga terus berinovasi dan memperkuat daya saing produk. Komitmen ini menjadi pondasi penting menuju pertumbuhan usaha yang lebih profesional, berkelanjutan, dan siap bersaing di pasar global.

Kesimpulan

SNI merupakan alat penting dalam meningkatkan daya saing produk sekaligus memberikan perlindungan bagi konsumen melalui jaminan mutu dan keamanan. Bagi UMKM, penerapan SNI bukan hanya tentang kepatuhan regulasi, tetapi juga langkah strategis untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan.

Pemerintah telah menyediakan program SNI Bina UMK secara gratis bagi pelaku usaha berisiko rendah. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan ini secara maksimal agar produk UMKM mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan meraih kepercayaan konsumen.


Komentar

Postingan Populer