Langsung ke konten utama

Unggulan

Mungkin Pondasi Produkmu Belum Kokoh !

Perkuat Pondasi Produk  Pernahkah kamu merasa jengkel karena jualanmu sepi pembeli, padahal kamu yakin produknya sudah bagus banget? ‎Foto sudah cantik, harga sudah miring, caption sudah menarik. Tapi tetap saja, tidak ada yang beli. ‎ ‎Kebanyakan orang langsung menyalahkan produknya. “Mungkin kualitasnya kurang bagus,” atau “Mungkin orang tidak suka.” ‎ Padahal, kalau kita pikir lebih dalam, sering kali bukan produknya yang salah, melainkan pondasi bisnisnya yang belum kuat. ‎ ‎Produk bagus tanpa strategi ibarat bunga indah yang tumbuh di tanah tandus yang terlihat cantik, tapi tidak akan bertahan lama.  Maka, sebelum terburu-buru mengganti produk, mari lihat dulu: apakah dasar bisnisnya sudah kokoh? Menentukan Target Pasar Dengan Menembak di Sasaran yang Tepat ‎ Salah satu kesalahan paling sering adalah menjual tanpa tahu siapa target pasarnya. ‎Bayangkan kamu menjual baju premium ke pasar yang hanya mencari harga murah. Hasilnya? Sepi. ‎Bukan karena bajunya jelek, ...

Pentol Ayam Peluang Usaha Dapur Rumahan

Pentol ayam merupakan salah satu camilan yang tidak pernah kehilangan penggemar. Rasanya gurih, teksturnya kenyal, dan cocok disantap kapan saja. Selain disajikan sebagai lauk, pentol juga bisa dijadikan jajanan populer yang dijual di sekolah, kantin, hingga warung makan. Melihat tingginya minat masyarakat, usaha pentol ayam menjadi salah satu peluang bisnis kuliner rumahan yang menjanjikan dengan modal relatif terjangkau. Duet maut jualan pentol dan jualan es teh pinggir jalan bisa menjadi pertimbangan usaha kecil untung maksimal.

Membuat pentol rumahan
Usaha pentol Rumahan

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat pentol ayam, perhitungan biaya produksi, analisa margin keuntungan baik dijual per kilogram maupun per butir, hingga strategi sederhana dalam mengembangkan usaha.

Bahan dan Cara Membuat Pentol Ayam

‎Membuat pentol ayam sebenarnya cukup mudah. Bahan-bahannya tidak rumit, dan proses pembuatannya bisa dilakukan di dapur rumah dengan peralatan sederhana. Berikut resep dasar yang bisa digunakan:

‎Bahan-bahan:

  1. ‎Ayam: 4 kg
  2. ‎Tepung tapioka: 1,5 kg
  3. ‎Tepung sagu: 0,5 kg
  4. ‎STTP (sodium tripolyphosphate) 50 gram
  5. ‎Tepung strong hijau secukupnya (sebagai penguat tekstur)

‎Langkah-langkah:

‎1. Mengolah adonan 

Haluskan daging ayam, kemudian campur dengan tepung tapioka, tepung sagu, dan bahan tambahan (STTP serta tepung strong). Aduk hingga merata dan adonan terasa kalis.

‎2. Membentuk bulatan 

Didihkan air hingga mendidih, lalu matikan api. Ambil adonan menggunakan sendok takar ukuran 7,5 gram, kemudian bulatkan hingga semua adonan habis.

‎3. Merebus pentol  

Setelah semua bulatan terbentuk, nyalakan kembali api. Rebus dengan api sedang agar panas air stabil. Pentol yang direbus dengan suhu stabil akan matang merata dan teksturnya lebih baik.

‎4. Penyelesaian 

Angkat pentol yang sudah matang, tiriskan, dinginkan, lalu siap dikemas untuk dijual atau disajikan.

‎Dari resep ini, biasanya dihasilkan sekitar 6 kilogram pentol ayam siap santap.

Analisa Biaya Produksi Pentol Ayam

‎Untuk mengetahui seberapa besar modal yang dibutuhkan, mari kita hitung biaya bahan baku dengan harga pasaran saat ini:

  • ‎Ayam 4 kg × Rp38.000 = Rp152.000
  • ‎Tepung tapioka 1,5 kg × Rp16.000–20.000 = Rp24.000–30.000
  • ‎Tepung sagu 0,5 kg × Rp33.000 = Rp16.500
  • ‎STTP 50 gram = Rp7.000
  • ‎Total biaya bahan baku: Rp199.500 – Rp205.500

‎Selain bahan utama, ada biaya tambahan (overhead) yang perlu dihitung:

  • ‎Gas elpiji (¼ tabung 3 kg Rp22.000) = Rp5.500
  • ‎Air + listrik pompa = Rp1.000
  • ‎Plastik kemasan sederhana = Rp1.500

‎👉 Total overhead: Rp8.000 per batch

‎Sehingga total biaya produksi per batch menjadi:

‎Rp207.500 – Rp213.500

‎Dengan hasil sekitar 6 kg pentol, maka biaya produksi per kilogram adalah:

‎Rp34.600 – Rp35.600

Keuntungan Usaha Pentol Rumahan

Analisa Keuntungan Jual Per Kilogram

‎Jika pentol dijual Rp60.000 per kilogram:

  • ‎Pendapatan per batch (6 kg) = Rp360.000

‎Biaya produksi (termasuk overhead) = Rp207.500 – Rp213.500

‎Keuntungan kotor per batch = Rp146.500 – Rp152.500

Analisa Keuntungan Jual Per Butir

‎Ukuran pentol yang dibuat adalah sekitar 7,5 gram per butir. Dalam 1 kg (1000 gram), diperoleh:

  • ‎1000 ÷ 7,5 = 133 / butir pentol
‎Jika setiap butir dijual Rp500:

  • ‎Pendapatan per 1 kg = 133 × Rp500 = Rp66.500
  • ‎Pendapatan per batch (6 kg) = 6 × Rp66.500 = Rp399.000

‎Dibandingkan dengan jual per kilogram, menjual eceran per butir menghasilkan tambahan omzet:

‎Jual per butir (Rp500) maka omzet per batch = Rp399.000

‎👉 Tambahan omzet = Rp39.000 per batch atau sekitar Rp6.500 lebih tinggi per kilogram.

‎Setelah dikurangi biaya produksi Rp207.500 – Rp213.500, maka keuntungan kotor penjualan eceran adalah sekitar:

  • ‎Rp185.500 – Rp191.500 per batch

‎Ini menunjukkan bahwa menjual pentol secara eceran memberikan margin keuntungan lebih besar dibandingkan menjual secara borongan per kilogram.

‎Artinya, setiap kilogram pentol memberi keuntungan kotor sekitar Rp24.400 – Rp25.400. Margin keuntungan ini cukup sehat, yaitu sekitar 70–75% dari biaya bahan.

‎Peluang Usaha dan Strategi Pengembangan

‎Dari analisa di atas, terlihat jelas bahwa usaha pentol ayam cukup menguntungkan. Dengan modal sekitar Rp200 ribu, omzet bisa mencapai Rp360 ribu hingga Rp399 ribu, dan laba kotor sekitar Rp150 ribu–Rp190 ribu per batch.

‎Beberapa strategi yang bisa diterapkan agar usaha ini lebih berkembang antara lain:

‎1. Segmentasi pasar 

Jual borongan per kilogram untuk pemasok, warung, atau katering. Sementara itu, untuk jajanan sekolah, acara, atau pedagang kaki lima, gunakan strategi jual eceran per butir.

‎2. Kemasan menarik 

Pentol yang dikemas dengan plastik vacuum atau cup siap saji lebih menarik dan tahan lama. Kemasan juga bisa menjadi nilai tambah saat dipasarkan secara online.

‎3. Pemasaran digital

Manfaatkan media sosial, WhatsApp, dan marketplace lokal untuk promosi. Foto yang menarik dengan caption “pentol ayam homemade, full daging” bisa menarik minat pembeli.

‎4. Diversifikasi produk  

Selain pentol ayam polos, bisa dikembangkan varian isi seperti keju, cabai, atau smoked beef untuk menambah nilai jual.

‎5. Pengendalian biaya 

Catat detail bahan, hasil akhir, serta biaya gas dan kemasan setiap batch agar margin tetap terjaga.

‎6. Penentuan harga fleksibel 

Bisa diberlakukan harga grosir untuk pembelian banyak, dan harga eceran untuk pembelian sedikit agar semua segmen pasar terjangkau.

Kesimpulan

‎Pentol ayam bukan hanya sekadar camilan, tapi juga peluang usaha yang menjanjikan. Dengan biaya produksi sekitar Rp207 ribu – Rp213 ribu per batch, omzet bisa mencapai Rp360 ribu jika dijual per kilogram, atau Rp399 ribu jika dijual per butir. Margin keuntungan yang diperoleh sangat layak, berkisar Rp150 ribu – Rp190 ribu per batch.

‎Strategi penjualan yang tepat akan menentukan seberapa besar laba yang bisa didapat. Menjual per butir memberikan margin lebih tinggi, sementara menjual per kilogram lebih praktis untuk pemasok. Jika dikemas dengan baik dan dipasarkan secara tepat, usaha pentol ayam dapat menjadi sumber penghasilan stabil dari dapur rumahan.

FAQ Usaha Pentol Rumahan

‎Berapa sih modal paling minim untuk memulai usaha pentol ayam?

‎Untuk memulai usaha pentol ayam skala rumahan, modal dasar yang dibutuhkan relatif kecil. Dengan bahan baku sekitar 6 kg adonan (4 kg ayam, 2 kg tepung, serta tambahan bumbu dan penguat), modal hanya sekitar Rp200.000 – Rp220.000. Modal ini sudah cukup untuk memproduksi ±6 kg pentol yang kemudian bisa dijual eceran maupun per kilogram.

‎Alat apa saja yang wajib dipunya kalau mau bikin pentol rumahan?

‎Alat utama yang dibutuhkan tidaklah rumit. Beberapa perlengkapan dasar antara lain:
  1. ‎Panci besar untuk merebus pentol
  2. ‎Kompor gas dan tabung elpiji
  3. ‎Sendok takar (±7,5 gram) untuk membentuk bulatan seragam
  4. ‎Baskom besar untuk mencampur adonan
  5. ‎Timbangan untuk mengukur bahan baku
  6. ‎Wadah plastik atau mika untuk mengemas hasil produksi
‎Dengan alat sederhana tersebut, produksi pentol rumahan bisa dijalankan tanpa perlu mesin modern.

‎Kalau dihitung-hitung, berapa persen sih keuntungan kotor maksimal dari usaha ini?

‎Jika dijual per kilogram dengan harga Rp60.000, margin kotor berada di kisaran 65–70%. Namun, jika dijual eceran per butir (Rp500/butir, ±133 butir/kg), omzet per kilogram bisa mencapai Rp66.500, sehingga margin kotor dapat meningkat hingga 75%. Semakin kreatif strategi penjualan, semakin besar pula keuntungan yang bisa diperoleh.

‎Usaha pentol ayam ini layak nggak sih jadi usaha kecil rumahan?

‎Ya, usaha pentol ayam sangat layak dijalankan sebagai usaha kecil. Alasannya:
  • ‎Modal kecil: bisa dimulai dengan modal ratusan ribu saja.
  • ‎Bahan mudah didapat: ayam, tepung, dan bumbu tersedia di pasaran.
  • ‎Proses sederhana: teknik pembuatan mudah dipelajari.
  • ‎Pasar luas: disukai berbagai kalangan, anak-anak hingga dewasa.
  • ‎Skalabilitas tinggi: bisa dimulai rumahan lalu berkembang ke warung, kantin, hingga online food delivery.

‎Siapa saja yang cocok mencoba usaha pentol ayam ini?

‎Usaha pentol ayam terbuka untuk siapa saja. Baik ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan yang mencari penghasilan tambahan, hingga wirausahawan pemula bisa memulai. Yang terpenting adalah memiliki ketekunan, konsistensi menjaga kualitas rasa, serta strategi pemasaran yang tepat.


Komentar

  1. Eahh jadi ide jualan yang bisa dipakai ini mah. Belum pernah coba jualan pentol ini. Bakalan ku coba nanti

    BalasHapus
  2. ternyata modalnya nggak besar tapi peluangnya cukup menjanjikan, apalagi kalau bisa manfaatin pasar lokal dan online. makasih sudah membagikan resep + analisisnya. cocok banget nih buat yang orang yang pengen mulai usaha kecil.

    BalasHapus
  3. Pentol ayam ini camilan favorit anak2 dan dewasa. Rasanya enak, maunya beli lagi, nambah terus. Ternyata usaha jualan pentol ayam skala rumahan kayak gini dimulai dari rumah dengan modal yang relatif kecil/terjangkau. Bisa memanfaatkan online marketing juga ya, tinggal diantisipasi ketahanan produknya. TFS lengkap banget nih info dan tipsnya :)

    BalasHapus
  4. Seriusss deh.... aku nggak menyangka, dengan modal awal sekitar Rp200 ribuan per batch (sekitar 6 kg pentol), untung kotornya bisa sampai Rp150 ribu-Rp190 ribu kalau dijual eceran per butir (Rp500-an). Margin 75% itu gede banget lho! Tipsnya juga simple tapi kena: fokus ke jualan eceran, bikin kemasan menarik, dan main di pemasaran digital. Ini beneran ide usaha kecil yang bisa langsung dicoba dari dapur sendiri.

    BalasHapus
  5. Komplit analisanya. Bahkan ada resepnya juga. Jadi ada bayangan dan bisa menjadi salah satu inspirasi bila ingin membuat usaha pento ayam.

    BalasHapus
  6. Keren banget Kak pemaparannya. Karena lengkàp dan cukup detil, bisa dijadikan panduan buat yg seriyes mau langsung praktik jualan.

    BalasHapus
  7. Menarik banget idenya, pentol ayam bisa jadi peluang usaha rumahan yang menjanjikan karena modalnya kecil tapi peminatnya banyak. Apalagi kalau dikreasikan dengan varian rasa dan kemasan yang menarik, pasti makin laris.

    BalasHapus
  8. Waaaah makasih loh kak, ini jadi ada ide buat usaha pentol ayam nih yaaa. Semua punya peluang nih buat mulai usaha ya kak. Apalagi ini kan modal nya cukup terjangkau ya.

    BalasHapus
  9. Waaaaaah bisa banget nih jadi ide buat teman-teman yang mau buka usahaaa

    BalasHapus
  10. Wah, inspiratif banget! Aku jadi pengen juga coba usaha kecil dari dapur sendiri. Apalagi modalnya gak terlalu besar tapi peluangnya besar banget kalau dijalani dengan serius

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer